PERKEMBANGAN BETON BERTULANG YANG UNIK BAIK
SECARA EKSPERIMENTAL MAUPUN SECARA PRAKTEK
LANGSUNG DILAPANGAN
Pada saat ini desain struktur konstruksi tahan gempa sudah sangat jauh berkembang dengan berbagai kajian, pengujian serta penerapan dalam menghadapi segala ancaman dari kerusakan kontruksi terumata kerusakan yang di akibatkan dari guncangan gempa bumi, Berikut ini merupakan sedikit ringkasan tentang perkembangan struktur tahan gempa diantaranya yaitu :
A. KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG BAMBU DENGAN BEBERAPA PERLAKUAN PADA TULANGAN
Bambu mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai tulangan beton pengganti besi tulangan pada balok beton bertulang. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan bambu sebagai material struktur yang mempunyai kekuatan yang baik, ekonomis dan mudah dalam pelaksanaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mulyati dan Arman Jurusan Tenik Sipil Institut Teknologi Padang yang melakukan pengujin Kekuatan Balok Beton Bertulang Bambu Dengan Beberapa Perlakuan Pada Tulangan Bambu secara ekperimental yang bertujuan untuk mendapatkan kekuatan balok beton bertulang bambu yang baik dengan beberapa perlakuan pada tulangan bambu. Bambu yang digunakan adalah bambu petung dan bambu wulung dengan perlakuan pengawetan secara alami, bentuk tulangan dibuat pilinan, persegi dan bulat, memberi lapisan kedap air dengan vernis, dan diberi lilitan dengan kawat. Adapun Tahap-tahap dalam penelitian tersebut anatar lain sebagai berikut.
- Sifat Mekanika Bambu
Dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian spesimen untuk mengetahui perbedeaan kekuatan bamboo tersebut dari bagian luar dan bagian dalam pembuatannya bamboo dibelah sehingga tebalnya ½ dari bambu tersebut. Adapun hasil pengujian kuat tarik bambu dari beberapa eksperimen yang telah dilakukan diperlihatkan pada table berikut ini. - Tahapan Penelitian Bambu petung dan bambu wulung sebagai tulangan beton diambil bagian pangkal sepanjang 2 meter, terlebih dahulu dilakukan perlakuan pengawetan dengan cara merendam dalam air selama tiga minggu, lalu dibelah dan dikeringkan, sebagaimana diperlihatkan pada gambara berikut ini. Tulangan bambu dibuat dalam bentuk persegi lebar 10 mm, tebal 10 mm, dan bentuk bulat diameter 10 mm, dengan lima variasi bentuk tulangan yaitu pilinan, persegi dilapisi vernis, persegi diberi lilitan dengan kawat, serta bulat dilapisi vernis, dan bulat diberi lilitan dengan kawat untuk kedua jenis bambu, sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut. Benda uji balok dan kolom beton bertulang bambu dibuat dengan ukuran lebar 15 m, tinggi 15 cm, dan panjang 60 cm, dengan jarak sengkang 5 cm di tumpuan dan 10 cm di lapangan, sebagaimana diperlihatkan pada gambar berikut. Kemudian dilakukan perawatan dengan merendam dalam air selama 50 hari, lalu dilakukan pengujian benda uji balok terhadap beban lentur dan kolom terhadap beban aksial, yang diperlihatkan pada berikut ini. Hasil pengujian balok beton bertulang bambu petung (BBTBP) dan bambu wulung (BBTBW) dengan variasi tulangan pilinan (P), persegi dilapisi vernis (PV), persegi dengan lilitan kawat (PL) dan bulat dilapisi vernis (BV), bulat dengan lilitan kawat (BL) diperlihatkan pada table berikut ini.
- Kesimpulan Dari penggunaan tulangan bambu pada balok beton bertulang, dapat dinyatakan bahwa tulangan bambu memiliki banyak keunggulan, terutama dari segi pelaksanaan dan dapat menghemat biaya bangunan, karena bambu merupakan bahan alami yang mudah didapat. Balok beton dengan tulangan bambu bentuk persegi diberi lilitan dengan kawat memiliki kekuatan yang tinggi. Kerusakan balok beton bertulang bamboo secara umum merupakan kerusakan lentur. Dengan demikian tulangan bambu dengan perlakuan pengawetan, bentuk tulangan persegi dan diberi lilitan kawat dapat meningkatkan kinerja tulangan bambu pada balok beton bertulang bamboo.
B. JEMBATAN PRACETAK BETON BERTULANG BAMBU UNTUK MENINGKATKAN RODA PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA SUKOGIDRI LEDOKOMBO JEMBER
Dikutip dari Jurnal Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Muhtar, Amri Gunasti, Adhitya Surya Manggala, Ardhi Fathonisyam P.N. Universitas Muhammadiyah jember yang membuat Jembatan Pracetak Beton Bertulang Bambu karena Bambu merupakan energi baru terbarukan yang dapat digunakan sebagai tulangan beton. Bambu mempunyai kuat tarik tinggi dan mempunyai sifat elastis yang baik untuk menyerap energi gempa. Pengabdian ini berkenaan dengan aplikasi hasil penelitian tentang jembatan pracetak rangka beton bertulangan bambu. Permasalahan yang dihadapi Mitra adalah terdapat 3 titik wilayah dusun yang terisolasi karena jalan tidak dapat dilewati kendaraan pickup, sering terjadi banjir, dan jembatan tidak layak, sehingga menyebabkan tersendatnya roda perekonomian masyarakat. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersendatnya roda perekonomian masyarakat adalah penyelesaian keterbatasan infrastruktur jembatan yaitu pembuatan jembatan pracetak rangka beton bertulang bambu sebagai aplikasi hasil penelitian. Bentang jembatan maksimum 3 meter, dengan kapasitas beban ijin 3,67 Selanjutnya Pada tanggal 15 April 2020 melakukan redesain jembatan rangka pracetak beton bertulang bambu. Redesain jembatan pracetak rangka beton bertulang bambu dilakukan berdasarkan musyawarah antara tim pelaksana pengabdian, kepala desa, dan tokoh masyarakat. Pada waktu sosialisasi masyarakat menghendaki jembatan dan jalan untuk diperlebar dari lebar 2,24 Pada tanggal 25 Juli 2020 dilakukan pengurugan dan pengecoran beton K225 sebagai landasan jalan. Pengurugan sirtu dilakukan karena beda elevasi jalan asli dengan jalan rencana mencapai 1,4 meter. Elevasi jembatan ditinggikan dan lebar jembatan dinaikan dengan maksud terjadi peluapan air saat hujan deras, mengingat lokasi merupakan titik terendah pada lokasi tersebut. Jembatan ditinggikan ± 1,5 m dari dasar saluran. Pengecoran beton rabat K225 dilakukan untuk mencegah penurunan jalan tidak seragam akibat beban kendaraan dan tanah urug. Pemberian besi 8 mm pada beton rabat dimaksudkan jika terjadi retak akibat beban, retak tidak menjalar dan mudah diperbaiki. Pada tanggal 01 Agustus 20 dilakukan setting balok dan rangka jembatan. Setting atau pemasangan rangka dan balok jembatan dilakukan oleh professional untuk menghindari adanya ketidaksempurnaan pemasangan yang menyebabkan jembatan tidak berfungsi dengan baik. Jembatan yang baik adalah jembatan yang mempunyai integritas baik yaitu jembatan yang elemenelemennya dapat mendistribusikan beban dengan kompak. Deformasi dan lendutan tidak melampaui Standart SNI ataupun ASTHO yaitu 1/800L.
REFERENSI
1. Mulyati & Arman. A. (2008). Kekuatan Balok Beton Bertulang Bambu
Dengan Beberapa Perlakuan Pada Tulangan. Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Padang.
2. Muhtar, Amri Gunasti, Adhitya Surya Manggala, Ardhi Fathonisyam P.N.
(2020). Jembatan Pracetak Beton Bertulang Bambu Untuk Meningkatkan
Roda Perekonomian Masyarakat Desa Sukogidri Ledokombo Jember.
Universitas Muhammadiyah Jember